Banyak sekali metode-metode pembelajaran yang ada, tetapi
tidak semua bisa diterapkan pada pokok bahasan tertentu. Perlu kreativitas dan
inovasi untuk menerapkan metode pembelajaran yang cocok dengan pokok bahasan
yang akan disampaikan. Palajaran biologi sarat akan hafalan yang menjenuhkan
siswa, karena pada umumnya siswa sekarang kurang minat bacanya. Untuk sekolah
yang intakenya bagus mungkin tidak menjadi masalah, karena kesadaran siswa
untuk belajar sangat tinggi. Tetapi untuk sekolah yang ‘nomor dua’ untuk
membangkitkan minat belajar perlu energi dan pemikiran yang cukup banyak. Perlu
kreativitas dan inovasi yang bertujuan untuk membangkitkan minat belajar dulu,
baru meningkatkan nilai mereka di bidang akademik.
Materi kelas XI sangat erat hubungannya dengan tubuh manusia
karena mempelajari berbagai macam sistem organ yang ada. Walaupun obyek yang
dipelajari jelas yaitu tubuh manusia, akan tetapi tidak semua siswa tertarik
untuk mempelajari materi kelas Xi ini. Bagi mereka yang berminat untuk
melanjutkan ke kedokteran hal ini mungkin sangat menarik untuk mereka bisa mempersiapkan
diri lebih awal. Tetapi untuk mereka yang kurang berminat akan menjadi suatu
beban yang pada akhirnya mereka memperoleh nilai di bawah KKM.
Sudah tiga tahun belakangan ini saya diberi tanggung jawab
ubtuk mengajar di kelas XI, dimana tahun-tahun sebelumnya selama kurang lebih
tujuh tahun saya mengajar di kelas XII. Materi pelajaran antara kelas XI dengan
kelas XII memiliki tingkat kesulitan dan analisa yang berbeda. Saya pribadi cenderumng
lebih menyukai materi-materi yang ada di kelas XII, tetapi sebagai seorang guru
yang harus memiliki kompetensi profesional saya juga harus bisa menyampaikan
materi di kelas XI dengan penuh tanggung jawab dan membangkitkan minat belajar
pada siswa. Selama dua tahun mengajar saya tidak menemukan metode yang cocok
untuk menyampaikan materi, sehingga hasil belajar siswa hanya pas-pasan saja.
Akhirnya di tahun ke tiga saya menemukan metode yang saya
rasa cocok buat siswa yang memiliki intake yang pas-pasan juga. Saya
menginginkan suasana belajar yang bisa dinikmati olah semua siswa saya, semua
terlibat dalam proses pembelajaran , tidak ada yang ngantuk, main ha dan tidak
ada yang ngobrol di luar materi pelajaran.
Sebenarnya saya belum melakukan penelitian tindakan kelas
untuk metode yang sudah saya terapkan ini, akan tetapi saya sudah mengamati
adanya perubahan pada diri siswa saya. Mereka jadi lebih percaya diri, terlibat
dalam kelompok mereka belajar ada tanggungjawab terhadap keberhasilan kelompok
dan yang paling penting setelah diadakan ulangan nilai mereka jauh lebih bagus
dibandingkan ketika saya belum meningkatkan metode ini.
Saya menyebutnya metode ini adalah metode sosio drama. Pada
awalnya saya sebut metode ini adalah metode bermain peran, akan tetapi
setelah saya berdiskusi dengan teman
saya guru bahasa Indonesia, akhirnya saya memutuskan metode yang saya terapkan
ini adalah metode sosio drama. Bukan dramanya yang dinilai, tetapi
materi-materi yang disajikan dan keberanian yang terutama saya utamakan dalam
menerapkan metode ini.
Langkah-langkah pembelajaran yang saya terapkan adalah
seperti biasa saya mengajar sebelumnya, tebtunya selalu ada apersepsi,
pemberian motivasi dan tentunya kegiatan inti. Pada kegiatan inti inilah metode
sosio drama dimulai. Adapun langkah-langkahnya adalah :
1.
Membagi siswa menjadi 6 kelompok atau sesuaikan
dengan jumlah siswa satu kelas dan
banyak sedikitnya materi yang akan disampaikan.
2.
Memberi masing-masing kelompok dengan materi
yang berbeda-beda. Misalnya pada saat membahas tentang tulang , bagi menjadi
sub-sub bahasan, seperti : jenis tulang berdasarkan zat penyusunnya, jenis
tulang berdasarkan bentuknya, penulangan, rangka aksial dan apendikular,
persendian, dan kelainan serta penyakit pada tulang.
3.
Masing-masing kelompok bertugas memahami materi yang sudah ditentukan sebelumnya.
4.
Masing-masing kelompok mempersiapkan
kreativitasnya, untuk menampilkan sosio drama ke depan kelas. Kreativitas dan
inovasi ditentukan oleh kelompok masing-masing, sesuai dengan kesepakatan
kelompok.
5.
Masing-masing kelompok mempresentasikan sosio
dramanya di depan kelas. Setiap selesai tampilan, guru memberikan penguatan
dengan berdiskusi bersama supaya materi
yang disampaikan pada saat sosio drama dapat lebih di cerna oleh siswa.
6.
Selanjutnya kegitan penutup bisa dikreasikan
oleh guru apakah dengan pos tes, atau yang lain.
Berdasarkan pengalaman siswa akan sangat antusias untuk
menciptakan kreativitas masing-masing, bahkan ada kreativitas mereka diluar apa yang kita duga. Tidak ada lagi siswa yang ngantuk karena
mereka punya tanggungjawab masing terhadap apa yang akan diperankan nantinya
pada saat presentasi. Dan yang paling lagi minat belajar siswa meningkat yang
pada akhirnya mendongkarak nilai mereka jauh di atas KKM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar